Melestarikan Budaya Trandisional atau Daerah merupakan kewajiban seluruh masyarakat dan Pemerintah, tak terkecuali Masyarakat Desa dan Pemerintah Desa harus berperan aktif dalam melestarikan budaya daerahnya.
Budaya tradisional yang ada di desa apabila benar - benar di urus dan diperhatikan perkembangannya bisa menjadi salah satu Potensi Desa yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta menjadi penguatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Salah satu budaya daerah yang ada di Desa Mekarjaya adalah Seni Bela Diri Pencak Silat yang tergabung pada Gajah Putih Mega Paksi Pusaka Paguron Cakra Pusaka yang yang pengukuhan kepengurusannya dilaksanakan pada hari Sabtu (24/11/2018) di GOR Desa Mekarjaya, Kp. Citanjung RW.01
Pencak silat berbeda dengan bentuk seni beladiri atau jenis olahraga yang lain. Keistimewaan pencak silat terletak pada nilai-nilai atau beberapa unsur yang dikandungnya dan bersumber dari kebudayaan komunitas masyarakat yang menghidupinya, dalam hal ini masyarakat Nusantara. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pencak adalah nilai etik, teknis, estetik, atletik, dan mental-spiritual.
Nilai etis
merupakan nilai kesusilaan pencak yang mengacu kepada nilaiagama, nilai sosial budaya, dan nilai moral yang dijunjung tinggi olehmasyarakat.
Nilai mental-spiritual
merupakan nilai pencak silat yang menggambarkansifat dan pembentukan sikap dan mental manusia yang menekuninya.
Nilai teknis
merupakan nilai kedayagunaan pencak silat dilihat dari segikebutuhan dan kepentingan keterampilan bela diri berdasarkan logika.
Nilai estetik
merupakan nilai keindahan pencak silat. Dari segi ini tampakbahwa setiap gerakan atau jurus dalam pencak silat layaknya sebuahtarian.
Nilai atletik
mengacu kepada nilai keolahragaan berdasarkan aturan ataukaidah keolahragaan.Dengan konsep yang sarat nilai-nilai positif tersebut, pencak silat mempunyai peranan penting dalam upaya penanaman nilai atau pembangunan karakter generasi bangsa. Terlebih, karena nilai budi pekerti luhur merupakan salah satu jati diri pencak silat. Oleh para penggiatnya, seni beladiri tradisional ini dilaksanakan dan digunakan secara bertanggung jawab sesuai dengan falsafah atau nilai-nilai yang mengandung keluhuran sikap, perilaku, dan perbuatan manusia, yang berperan dalam pembentukan generasi bangsa yang berkarakter mulia dan patriotik.